Owh!! jgn dihina setiap baris kerinthingku,
Jgn dikhutuk setiap helai yg berputar merdu,
Kerna setiap helaian, ada maksudnya,
Setiap pusaran, ada seninya.
Dan dulunya..
Bhukankan ia satu fenomena,
Di mana setiap hero wajib kerinthingnya?
Thidak ketinggalan jhuga si heroinnya,
Memutar-mutar bagaikan ribhut katrina,
Dan dulunya jhuga, ia megah berdiri,
Setanding dgn keenakan sup bunjhutt adabhi,
Namun kini, ia tros menyepi,
Lalu, tinggallah kenangan yg xbisa lagi kembali,
Owh, thidak mengapa.
Aku terima seadanya,
Namun, ingatlah para ahli bhumi,
Takkan lenyap legasi kerhinthing di dunia ini,
Biarpun terdengar jheritan2 sumbang di kanan dan kiri,
Kerna bagiku, ianya sebuah seni,
Seni yang tak bisa bertukar ganti.
muahahhhahahaa!!
No comments:
Post a Comment